Sosial Media dan Kelancaran Komunikasi dalam Organisasi – Siapa yang tidak mempunyai grup media sosial? siapa yang tidak mengunggah aplikasi sosmed pelancar komunikasi? Dan siapa yang tidak terbiasa berkomunikasi lewat sosial media? Tentu saja hampir semua orang memiliki sosial media dan grup sosmed yang digunakan untuk perkumpulan alumni. Meskipun grup ini tidak berfungsi secara efektif karena kesibukan setiap anggota. Namun, setidaknya menjadi alternatif paling jitu dalam mengumpulkan pendapat.
Rasional sederhananya adalah tidak mungkin memberi pesan pada seluruh alumni secara langsung. Sehingga sosial media menjadi alternaitf ‘sekali dayang dua pulau terlewati’. Jadi, bisa dipastikan bahwa dalam smartphone pasti ada satu atau lebih grup alumni. Entah itu alumni sekolah dan kuliah. Bukankah menyenangkan jika hubungan pertemanan terjalin?
Ketika Anda menjawab “iya”. Berarti sudah saatnya memenuhi konten grup dengan kegiatan bermanfaat. Misalnya saja, pengumpulan dana untuk membantu bencana alam. Donasi donor darah, ataupun kegiatan non profit lainnya. Jangan sampai grup sosial media dibuat hanya untuk mengunjing orang lain. Meskipun tanpa sadar hal itu kerap terjadi. Mulai sekarang kurangi konten melakukan hal tersebut.
Komunikasi sendiri adalah proses menyampaian pesan pada satu orang dengan lainnya. Tepat, dalam prakteknya komunikasi tidak hanya sesederhana itu. Masih banyak aspek yang harus diperhatikan. Bahkan untuk mendalaminya terdapat mata kuliah ilmu komunikasi. Disini Anda bisa melihat komunikasi harus meriah setiap aspek yang semuanya tidaklah mudah. Mengapa? Sebab, ketika proses ini tidak berhasil akan berdampak buruk. Contoh, salah penafsiran antar anggota.
Tidak heran jika banyak dari orang yang menganggap bahwa komunikasi langsung sangat berdampak. Sebab, darinya gestur lawan bicara sekaligus notasi terlihat nyata dan mudah dipahami. Sehingga kemungkinan salah nafsir lebih sedikit dibandingkan dengan komunikasi lewat media lain. Namun, bukankah berbeda cerita ketika Anda sudah menjadi alumni? Anda sudah memiliki kelompok lain yang juga membutuhkan sumbangan suara.
Belum lagi bagi ibu rumah tangga harus menyiapkan semua kebutuhan anggota keluarga. Sampai dengan mereka yang berada dalam jarak kiloan meter. Alasan-alasan tersebut yang kemudian mengharuskan Anda masuk dalam grup alumni. Setidaknya dari sini komunikasi ringan mampu terjalin. Mungkin terdengar klise. Namun, tak bisa dibohongi bahwa kemunculannya mempermudah Anda kumpul dengan lain.
AISCO menjadi salah satu website alumni yang dikeluarkan oleh UI. Kehadiran AISCO jadi bagian penting dari pembuatan website baru. Inilah sistem website generator yang dibuat untuk menunjang perusahaan non profit. Para anggota alumni bisa memanfaatkannya untuk mengurangi dana yang dikeluarkan. Donasi ataupun pengumpulan dana jadi kegiatan yang sering dilakukan. Sampai disini jelas bahwa teknologi memang memberi dampak signifikan dalam segi kemanusiaan. Bukankah sudah seharusnya efek positif ini dilanjutkan? Jika Anda menjawab “iya” berarti sudah saatnya memperbaiki konten untuk website terkait. Anda bisa membagikan informasi mengenai banyak hal yang bisa jadi edukasi tersendiri. Dari sini info itu akan berlebar pada lainnya. Jadi, pencegahaan kejadian buruk bisa dilakukan dalam waktu singkat.
Sudah menjadi tugas bersama untuk menjadi mesin pengendali diri. Ketika terdapat anggapan bahwa teknologi membawa dampak negatif. Pasti ada yang salah dengan mesin pengendalian dalam diri Anda. Pasalnya, penggelola sosial media adalah diri sendiri. Sehingga ketika Anda ingin melindungi anak darinya. Tidak mungkin bisa. Si kecil tetap berhak mengetahui mengenai perkembangan itu. Jadi, salah satu cara efektifnya ialah kenalkan sesuai kebutuhannya.